Thursday, April 24, 2008

Paradigma Organisasi dan Sosial dalam dunia akuntansi

Teori akuntansi dapat dibedakan melalui empat kuadran paradigma yang menyebutkan bahwa model dan teori dapat didekati dengan menggunakan 4 paradigma yang berbeda, yang masing-masing adalah:
1. Structural functionalist
2. Interpretivist
3. Radical structuralist
4. Postmodernist

1. Structural functionalist

Paradigma ini mengasumsikan bahwa sistem sosial adalah suatu hal yang kongkrit, memiliki fenomena yang berifat empiris, yang serba sistematik seperti halnya metodologi yang digunakan dalam ilmu alam (natural science).

Paradigma ini paling umum digunakan, dan sering juga disebut sebagai rational contingency paradigm. Pendekatannya juga sering disebut sebagai scientific positism. Disini periset dipandang sebagai seseorang yang netral, obyektif, dan bebas dari segala kepentingan (value free observers).

2. Interpretivist

Paradigma interpretivist disebut juga subjective interactionist paradigm. Setidaknya ada 2 hal utama yang membedakan interpretivist dengan structural functionalist dalam melakukan riset di bidang akuntansi. Yang pertama, fokusnya tidak sekedar bagaimana organisasi dapat berjalan secara lancar, namun juga riset yang dilakukan juga untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam bagaimana manager dan karyawan memahami, berfikir tentang, berinteraksi dengan, dan menggunakan akuntansi dan control system. Yang kedua, interactionist tidak percaya adanya realitas yang tunggal, obyektif, dan konkrit. Bagi interpretivist, seseorang dalam organisasi akan menginterpretasikan situasi dengan caranya sendiri dan sesuatu bisa memiliki arti yang bersifat personal (personal meaning).

3. Radical structuralist


4. Postmodernist

No comments: