Sunday, May 30, 2010

Orang Terkaya di Indonesia

Berikut ini daftar 10 orang terkaya di Indonesia yang saya copy paste dari detik.com

Berikut daftar 10 orang terkaya Indonesia versi GlobeAsia, seperti dikutip dari siaran persnya, Minggu (30/5/2010).

Budi Hartono US$ 4,8 miliar

Eka Tjipta Wijaya US$ 4 miliar

Anthony Salim US$ 3,6 miliar

Aburizal Bakrie US$ 3 miliar

Martua Sitorus US$ 2,5 miliar

Putra Sampoerna US$ 2,4 miliar

Sukanto Tanato US$ 1,8 miliar

Dato Low Tuck Kwong US$ 1,4 miliar.

Peter Sondakh US$ 1,3 billion

Eddy William Katuari US$ 1,3 billion.


Daftar ini berarti hanya sedikit berbeda dari daftar yang dirilis majalah Forbes akhir 2009 lalu yakni:

R. Budi & Michael Hartono  US$ 7 miliar

Martua Sitorus     US$ 3 miliar

Susilo Wonowidjojo  US$ 2,6 miliar

Aburizal Bakrie     US$ 2,5 miliar

Eka Tjipta Widjaja  U$S 2,4 miliar

Peter Sondakh  US$ 2,1 miliar

Putera Sampoerna  US$ 2 miliar

Sukanto Tanoto  US$ 1,9 miliar

Anthoni Salim US$  1,4 miliar

Soegiharto Sosrodjojo  US$ 1,2 miliar

Monday, May 3, 2010

Abstrak: Discretionary Revenues sebagai ukuran Earning Management

Sumber:
Stubben, Stephen R, 2010, Discretionary Revenues as a Measure of Earning Management, The Accounting Review, Vol. 8 No. 2, pp. 695-717.

ABSTRAK: Studi ini untuk menguji kemampuan dari model pendapatan dan model akrual (revenue and accrual model) untuk mendeteksi manajemen laba yang disimulasikan dan kenyataannya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa model pendapatan lebih tidak bias, terspesifikasi lebih baik, dan lebih kuat dari model akrual yang lebih umum digunakan. Dengan menggunakan prosedur simulasi, saya mendapatkan bahwa model pendapatan lebih mirip dari pada model akrual dalam mendeteksi kombinasi dari manipulasi pendapatan dan biaya. Dengan menggunakan sampel yang terdiri dari perusahaan yang mendapatkan peringatan dari SEC berkaitan dengan salah saji pendapatan maupun biaaya, saya menemukan bahwa, model pendapatan mendeteksi manipulasi namun tidak demikian dengan model akrual. Temuan ini mendukung penggunaan ukuran pendapatan diskrsionari untuk mempelajari manajemen laba.